Sabtu, 19 November 2016

ANGKA KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TERUS-MENERUS MENINGKAT



TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 7
EVI DWI MELIANA
12116411
1KA08





Suara.com - Ketua Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno, Salamudin Daeng menilai Pemerintah DKI jakarta yang terjadi estafet kepemimpinan dari Gubernur Joko Widodo kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seolah digembar gemborkan sebagai pemerintahan yang super.

Namun, menurutnya, ternyata penilaian sebagian kelompok tersebut berbeda dengan penilaian Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang justru memaparkan kondisi sebaliknya. Pemerintahan ini secara statistik nyaris tanpa prestasi. "Hal ini ditunjukkan oleh berbagai fakta indicator dasar statistik DKI Jakarta," kata Salamudin saat dihubungi, Selasa (29/3/2016).

Buruknya kondisi ekonomi DKI Jakarta ditandai oleh tingkat pengangguran terbesar di Indonesia adalah di DKI Jakarta dan Banten. "Di Banten sebanyak 8,85 persen, sementara di DKI Jakarta sebanyak 8,36 persen, jauh diatas rata rata Indonesia," ujar Salamudin.
Selain itu jumlah kemiskinan di DKI Jakarta telah meningkat secara terus menerus dari tahun ke tahun. Jika jumlah penduduk miskin tahun 2012 sebanyak 363.200 orang, tahun 2015 menjadi 398,920 orang atau meningkat 9,83 persen.

Sementara Indeks kedalaman kemiskinan meningkat tajam antara tahun 2014 ke tahun 2015 dari 0,39 ke 0,52. Yang paling parah adalah Indek keparahan kemiskinan meningkat dari 0,7 pada tahun 2014 menjadi 0,10 pada tahun 2015.

Kelemahan utama pemerintah DKI jakarta adalah realisasi belanja daerah adalah yang terendah. Realisasi belanja 2015 senilai 37,8 triliun Rp. sebesar 53,39 persen dari yang direncanakan.

Ia menambahkan hal yang sangat membahayakan dan harus menjadi perhatian semua pihak adalah masalah ketimpangan ekonomi meningkat dari 0,44 tahun 2014. Tahun 2015 belum diumumkan. Berarti kelompok kaya menguasai 44 persen pendapatan DKI Jakarta. "Ketimpangan DKI Jakarta adalah yang tertinggi secara nasional," tambah Salamudin.

Ketimpangan atau kesenjangan ekonomi akan menjadi masalah utama yang akan menimbulkan gejolak sosial dan sentiment antara orang miskin kepada segelintir orang kaya yang menguasai Jakarta. "Apa yang dipaparkan BPS DKI Jakarta tersebut adalah kenyataan riil capaian gubernur DKI," tutup Salamudin.





Opini :
Menurut saya, kemiskinan adalah suatu keadaan dimana manusia yang serba kekurangan, dan hidupnya susah. Walaupun sudah punya penghasilan. Penghasilan yang di dapat tidak sebanding dengan kebutuhan yang diperlukan, kebutuhan pokok sandang dan pangan yang harganya semakin naik tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima setiap bulan. Akibatnya, orang itu berada di dalam lingkaran serba kekurangan.

Penyebab dari kemiskinan yaitu :

1.       Bencana Alam
2.       Tingkat pendidikan yang rendah
3.       Pengangguran
4.       Kurangnya perhatian dari pemerintahan
5.       Laju pertumbuhan penduduk


Dampak atau akibat dari kemiskinan yaitu :

 1.       Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih oleh masyarakat. Maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan.
Contohnya :
Haga beras yang semakin meningkat, orang yang pengguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya.
2.       Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan .
Contohnya:
Perampokan, penodongan, pencurian,penipuan, pembegalan, dan penjambretan.
3.       Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah.
4.       Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya.
5.       Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan.
Contohnya :
Anak- anak jalanan yang tak mempunyai tempat tnggal, tidur dijalanan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya.



Solusi :

Pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan yaitu :

1.     Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.

2.   Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.

3.   Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.

4.    Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
 • Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
 •  Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer 

5.    Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
 Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :

• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
•  Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
•   Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.

6. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :

• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.



 
Sumber :



Link Gunadarma :
www.ilab.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Mouse Deer and The Crocodile

Tugas Softskill (Bahasa Inggris Bisnis 2) berupa voiceover recording dari sebuah cerita narasi berjudul “ The Mouse Deer and the Crocodil...