TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR 3
Evi Dwi Meliana
1KA08
Liputan6.com,
Jakarta - Aparat Polres
Jakarta Barat memeriksa 9 mahasiswa yang diduga terlibat tawuran di kawasan Universitas Trisaksi,
Selasa 31 Maret. Namun pemeriksaan ini tak bertujuan menjalankan prosedural
proses hukum di kepolisian. Polisi hanya ingin mengetahui penyebab bentrokan..
"Tidak ada tersangka karena tidak ada laporan dari yang dipukuli untuk meminta perlindungan hukum kepada polisi. Kami tunggu-tunggu tapi tidak ada," kata Kepala Sub Bagian Humas (Kasubag) Polres Jakarta Barat Kompol Herry Julianto saat dihubungi, Rabu (1/4/2015).
Tawuran bermula dari liga futsal antar kampus yang diadakan Fakultas Teknik Informatika Trisakti. Saat pertandingan tim Institut Sains Teknologi Nasional (ISTN) melawan Universitas Pancasila, pemain dari ISTN melayangkan protes ke panitia acara, karena merasa dicurangi lawannya. Cekcok mulut pun terjadi hingga pihak Trisakti berinisiatif melerai dan menyudahi ketegangan dengan meminta tim ISTN pulang.
Bukan pulang, para pemain dan suporter yang tak terima dengan kekalahan malah kembali ke Trisakti, dan menimpuki gedung Trisakti dengan batu. Sontak memancing kemarahan mahasiswa Trisakti. Mereka membela dengan menyerang balik mahasiwa ISTN. Saat pelaku berhasil ditangkap, bogem mentah bertubi-tubi diberikan ke wajah mahasiswa ISTN berinisial K (20) oleh mahasiswa Trisakti.
Hal ini menambah kemacetan di jalur Grogol-Tomang, hingga akhirnya polantas yang bertugas di Pos Polisi Citraland, Tanjung Duren datang dan membubarkan pertikaian itu. Polisi menyita senjata tajam yang dibawa ke lokasi tawuran oleh mahasiswa. Meski tak ada korban jiwa, namun 3 mahasiswa terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
"Tidak ada tersangka karena tidak ada laporan dari yang dipukuli untuk meminta perlindungan hukum kepada polisi. Kami tunggu-tunggu tapi tidak ada," kata Kepala Sub Bagian Humas (Kasubag) Polres Jakarta Barat Kompol Herry Julianto saat dihubungi, Rabu (1/4/2015).
Tawuran bermula dari liga futsal antar kampus yang diadakan Fakultas Teknik Informatika Trisakti. Saat pertandingan tim Institut Sains Teknologi Nasional (ISTN) melawan Universitas Pancasila, pemain dari ISTN melayangkan protes ke panitia acara, karena merasa dicurangi lawannya. Cekcok mulut pun terjadi hingga pihak Trisakti berinisiatif melerai dan menyudahi ketegangan dengan meminta tim ISTN pulang.
Bukan pulang, para pemain dan suporter yang tak terima dengan kekalahan malah kembali ke Trisakti, dan menimpuki gedung Trisakti dengan batu. Sontak memancing kemarahan mahasiswa Trisakti. Mereka membela dengan menyerang balik mahasiwa ISTN. Saat pelaku berhasil ditangkap, bogem mentah bertubi-tubi diberikan ke wajah mahasiswa ISTN berinisial K (20) oleh mahasiswa Trisakti.
Hal ini menambah kemacetan di jalur Grogol-Tomang, hingga akhirnya polantas yang bertugas di Pos Polisi Citraland, Tanjung Duren datang dan membubarkan pertikaian itu. Polisi menyita senjata tajam yang dibawa ke lokasi tawuran oleh mahasiswa. Meski tak ada korban jiwa, namun 3 mahasiswa terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
OPINI
: Menurut saya,
seharusnya dalam menyelesaikan suatu masalah sebaikanya diselesaikan dengan
cara baik-baik bukan dengan cara yang anarkis. Setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya tinggal
bagaimana cara menyelesaikannya dan sebaiknya diselesaikan secara tuntas
sehingga masing-masing pihak dapat menerima hasil dari musyawarah. bagaimana nanti kita terjun di masyarakat jika persoalan yang kecil saja kita
selesaikan dengan cara anarkis. Bukankah mahasiswa itu calon pemimpin bangsa di
masa akan datang.
SOLUSI
: - prinsip
keteladanan, motivasi dari keluarga,teman sebaya dll.
- Kemampun orang tua untuk membenahi
kondisi keluarga.
- Mahasiswa pandai memilih teman dan
lingkungan yang baik.
- Mahasiswa membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh.
- Mahasiswa membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh.
- Bagi keluarga dapat membenahi kondisi
rumah tangga apabila sering terjadinya kekerasan.
- Bagi orang tua juga memberi gambaran
yang jelas tentang kenakalan remaja.
- Bagi orang tua juga memberi arahan dan
bimbingan untuk kedepannya anak mereka tersebut.
SUMBER
:
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul 13.56 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar