Judul
Sistem
Pakar Diagnosa Kerusakan Komputer dengan Metode Forward Chaining dan Certainty
Faktor di Universitas Kanjuruhan Malang.
Nama Pengarang
Siful Rizal dan Rini Agustina
Field Establishmen
Komputer merupakan salah satu
kebutuhan bagi setiap orang, karena komputer menjadi salah satu bagian yang
sangat penting bagi kehidupan manusia karena lewat komputer kita dapat
melakukan berbagai aktivitas pekerjaan sehingga menjadi lebih ringan dan dapat
mempersingkat waktu pekerjaan tersebut. Selain itu, komputer juga dapat browsing
internet untuk mencari
informasi, menggunakan program untuk menyelesaikan masalah yang kompleks,
sampai sebagai hiburan sekaligus
bermain games serta menonton film.
Pentingnya peran komputer pada era sekarang ini membuat kerusakan yang dapat
terjadi pada sistem komputer dapat menghambat produktivitas pengguna komputer
itu sendiri.
Hal yang
biasanya dilakukan saat terjadi kerusakan komputer adalah dengan memperbaikinya
sebisa mungkin, baik memperbaikinya sendiri maupun meminta kepada teknisi yang
ahli. Solusi lainnya seperti membeli komputer baru untuk digunakan, namun
solusi hanya dijadikan solusi terakhir jika memang tidak dapat diperbaiki
karena dengan membeli baru, pengguna akan kehilangan semua data lamanya dan
tentunya mengeluarkan uang lebih banyak lagi. Maka memperbaiki komputer sebisa
mungkin adalah hal yang logis yang akan dilakukan pengguna jika komputernya
mengalami kerusakan.
Problems
Dalam menangani
kerusakan komputer, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mendiagnosa
terlebih dahulu apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada sistem komputer,
kemudian dari diagnosa tersebut dapat memberikan solusi yang seharusnya
dilakukan untuk memperbaikinya. Hal ini membutuhkan pengetahuan tentang suatu hardware,
software, dan sistem operasi komputer untuk dapat mendiagnosanya dan dapat memberikan
solusi yang tepat. Tidak semua pengguna komputer mengerti tentang ilmu-ilmu komputer yang dibutuhkan untuk dapat
memperbaiki kerusakan pada komputernya. Terkadang pengguna yang awam akan
memanggil atau membawa komputernya ke teknisi yang sudah mengerti komputer.
Hal ini
menimbulkan beberapa masalah baru, diantaranya adalah teknisi sekalipun memerlukan
waktu lama untuk dapat mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada sebuah komputer
yang belum tentu kerusakan yang didiagnosa sudah benar. Tidak jarang juga
teknisi menunda pekerjaannya dikarenakan memiliki pekerjaan lain atau karena
kompleksnya tingkat kerusakan. Selain itu dengan menggunakan jasa teknisi,
pengguna harus mengeluarkan uang lagi untuk membayar jasanya.
Solution
Solusi dari permasalahan yaitu
dengan membuat
aplikasi sistem pakar yang dapat digunakan untuk konsultasi mendiagnosa
kerusakan komputer. Sistem pakar itu sendiri adalah sebuah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan-pengetahuan manusia sebagai pakar ke komputer, sehingga
komputer dapat menyelesaikan masalah yang dapat diselesaikan oleh pakar
tersebut. Dengan adanya sistem pakar, pengguna tidak perlu repot-repot mencari
dan membayar teknisi untuk mengetahui adanya terjadi kerusakan dari
komputernya. Bahkan pengguna dapat melakukannya di rumah atau dimana pun dengan menggunakan aplikasi
sistem pakar tersebut.
Sistem pakar ini akan bekerja layaknya seperti
konsultasi terhadap pakar atau dalam hal ini teknisi, pengguna akan menginput masukan berupa
gejala-gejala yang terjadi pada komputer, seperti apa kerusakannya terjadi, dan
lain-lain. Dari inputan yang dimasukan
diberikan kepada pengguna,
sistem pakar juga dapat
mengidentifikasi masalah yang sebenarnya terjadi pada komputer pengguna.
Metode yang digunakan yaitu :
1.
Forward
Chaining
Forward chaining merupakan metode inferensi yang dimulai dari mengumpulkan
data-data berupa fakta yang ada menuju kesimpulan akhir. Jadi dimulai dari
premis-premis masukan (if) kemudian menuju kesimpulan (then). Informasi masukan
yang ada dapat berupa data, bukti, pengamatan. Sedangkan kesimpulan yang
diberikan dapat berupa tujuan, hipotesa, diagnosa, dan penjelasan. Sehingga
alur dari forward chaining adalah maju.
Dalam hal ini, masukan yang ada berupa informasi-informasi yang pengguna
berikan berhubungan dengan kerusakan yang terjadi kepada komputer pengguna,
berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh sistem pakar. Lalu informasi ini
akan diperoses oleh sistem pakar menggunakan metode inferensi forward chaining
sehingga menghasilkan kesimpulan berupa diagnosa yang
menyebabkan kerusakan
komputer, beserta penjelasannya.
2.
Certainty
Factor
Certainty factor atau faktor
kepastian adalah nilai parameter klinis yang menunjukkan besarnya kepercayaan.
Dalam menghadapi masalah yang ada, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki
kepastian penuh. Ketidakpastian dapat berupa probalitas atau kebolehjadian yang
tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh
dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti
atas pertanyaan yang diajukan sistem. Aturan yang tidak pasti muncul dikarenakan
ketidakmampuan seorang pakar untuk merumuskan suatu aturan secara pasti.
Dalam kasus sistem pakar ini, jawaban yang diberikan belum tentu jawaban
yang tepat dikarenakan dapat terjadinya ketidakpastian seperti pengguna salah
memberikan informasi dalam menjawab pertanyaan sistem, atau pakar yang
merancang sistem pakar tersebut melakukan kesalahan dalam diagnosa kerusakan.
Maka dari itu diperlukanlah certainty faktor.
Evaluation
Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis
jurnal sistem pakar ini mencoba aplikasi perangkat lunak ke beberapa toko
komputer dan membandingkan antara pengujian secara manual dengan pengujian menggunakan
sistem pakar yang
buatnya. Dapat
disimpulkan dari data yang diambil di samping, sistem pakar
ini lebih unggul dari pendiagnosaan secara manual oleh teknisi dalam ukuran
waktu karena lebih cepat dalam mengidentifikasikan penyebab kerusakan dari komputer.
Contribution
Contribution dari sistem
pakar ini yaitu dapat menghemat biaya pengeluaran maupun waktu oleh pengguna
untuk memperbaiki kerusakannya dengan menggunakan sumber komputer yang ada.
Tanpa adanya sistem pakar ini, komputer hanya dapat melakukan diagnosa minimal
yang terjadi pada kerusakan komputer itu sendiri, dan apalagi yang terjadi
adalah kerusakan total dimana komputer tidak dapat digunakan sama sekali maka
komputer tersebut tidak dapat melakukan diagnosa sedikitpun. Menurut saya
berdasarkan hasil evaluasi di atas, kontribusi yang diberikan tersebut sudah
signifikan.
Critical
Thinking
Kelebihan
- Menghemat
biaya
Pengguna tidak perlu membayar biaya konsultasi dan
perbaikan dengan teknisi untuk memperbaiki komputernya.
- Praktis
Bahkan konsultasi yang dilakukan dapat dilakukan dari
rumah karena sistem pakar berupa program aplikasi.
- Efisien
Waktu yang diperlukan untuk mendiagnosa penyebab
kerusakan berdasarkan pengujian yang ada menjadi lebih singkat.
- Kontribusi ilmu
Pembuatan sistem pakar ini berkontribusi dalam kemajuan
ilmu komputer, terutama dibidang kecerdasan buatan.
Kekurangan
- Ketidakpastian
Jawaban yang diberikan belum tentu 100% benar karena
faktor-faktor ketidakpastian yang ada seperti kesalahan dalam menjawab
pertanyaan atau kesalahan dalam aturan yang diberikan oleh pakar.
- Keterbatasan interaksi
Pengguna tidak dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan
yang ingin ditanyakan ke sistem pakar, hanya dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan.
- Kurang detil
Jika pengguna membutuhkan penjelasan lebih detil mengenai
kerusakan komputer lebih detail, maka akan lebih baik jika menghubungi teknisi.
Sumber
Rizal
SR, Agustina R. “Sistem
Pakar Diagnosa Kerusakan Komputer dengan Metode Forward Chaining dan Certainty
Faktor di Universitas Kanjuruhan Malang”. Jurnal Mahasiswa Fakultas Sains dan
Teknologi. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JFTI/article/viewFile/506/273
Penulis
Evi Dwi Meliana
3KA01
12116411